Kata pembuka dari saya:

Blog ini saya buat dengan tujuan utama berbagi sedikit informasi akan dunia Investasi, tapi tentunya yang ada kaitannya dengan kegiatan saya dalam ber-Investasi, selamat menikmati dan semoga bermanfaat..........AMIEN.

Surabaya, 30 April 2011
PeaPeace

Selasa, 23 Agustus 2011

Obrolan PortareFolium "230811"

Topik Obrolan kita kali ini adalah,……

Apa perbedaan antara STOCK, FOREX, FUTURES?

Mengapa hal se-BASIC ini saya angkat pada obrolan kali ini? Karena dengan mengetahui perbedaan dasar dari hal-hal tersebut diatas kita dapat menilai siapakah kita (Saya maupun Anda) sebenarnya, apakah kita seorang Investor, seorang Trader (Pedagang), ataupun hanya seorang Penjudi (ekstrem BO!!!)?

Saya akan coba kupas secara perlahan dan se-simple mungkin agar dapat dengan mudah dimengerti. Saya tahu bahwa topic obrolan kita kali ini ada kemungkinan akan cukup sulit dipahami oleh sebagian orang, tapi justru disitulah tantangan-nya, saya dituntut agar jumlah orang yang mengerti harus jauh lebih banyak dari pada yang tidak mengerti di akhir obrolan ini.


Meski tampak sebagai 3 hal yang berbeda namun sebenarnya secara garis besar bisa dikelompokkan menjadi 2 hal saja yaitu STOCK atau Saham dalam bahasa Indonesia (transaksi jual-beli dilakukan didalam Pasar Modal) dan FUTURES atau Kontrak Berjangka dalam bahasa Indonesia (transaksi jual-beli dilakukan didalam Pasar Komoditas Berjangka, Pasar Valuta Asing, Pasar Index, dan lain sebagainya). Kesimpulannya FUTURES bisa bermacam-macam jenisnya, tergantung Obyek yang diperjual-belikan bisa Valuta Asing (Forex), bisa Komoditas (Emas, Kopi, Jagung, Perak, dll).

SAHAM

Saham adalah suatu bukti kepemilikan sebuah perusahaan. Saham perusahaan ada yang tertutup (tidak semua orang bisa menjadi pemilik perusahaan) dan ada yang terbuka (siapa saja bisa menjadi pemilik perusahaan tersebut). Saham perusahaan terbuka (atau disingkat Tbk) dapat kita perjual belikan di Pasar Modal.

Jika Anda memiliki 500 lembar saham perusahaan yang mengeluarkan 5.000.000.000 lembar saham, maka Anda memiliki 1/10.000.000 perusahaan tersebut. Dengan memiliki saham perusahaan membuat Anda berhak atas deviden perusahaan tersebut (jika dibagikan).

Dari sudut pandang Investasi sebenarnya membeli saham tentunya memiliki tingkat resiko, tentunya jika nilai saham kita tidak pernah bergerak atau yang lebih parah…. gampang turun dan lama naiknya, hehehe……

Maka dari itu sangat-sangatlah disarankan untuk membeli saham yang Fundamental (Prospek dimasa depan atas dasar penilaian kondisi saat ini) Perusahaannya baik. Sebetulnya mirip dengan kenyataan dalam membuka usaha (Bisnis), anda tentunya tidak akan mengeluarkan uang anda untuk membuka toko yang yang menjual/dagang salju di kutub, hehehe......

Selain faktor Fundamental yang saya baru sebut pada paragraf diatas, Fluktuasi (naik turunnya) harga suatu saham bisa karena jumlah saham (volume) yang terbatas, maka jumlah transaksi sangat mempengaruhi harga suatu saham, makin banyak orang yang berminat membeli saham suatu perusahaan maka makin mahal pula harga saham tersebut, demikian pula sebaliknya jika makin banyak orang yang ingin menjual saham suatu perusahaan maka makin murahlah harga saham tersebut (Azas Supply&Demand/Invisible Hand/Hukum Pasar).

Bagi sebagian orang, memiliki saham dan menyimpannya dalam kurun waktu lama, mengaharapkan pembagian deviden, dan menjualnya beberapa tahun kemudian dengan mengharapkan selisih harga beli dan jual saja terkadang tidaklah puas. Maka muncullah suatu profesi yang biasa disebut STOCK TRADER, orang-orang yang berprofesi ini memanfaatkan fluktuasi harga seperti yang saya ceritakan diatas, saat harga dibawah mereka beli dan dalam jangka pendek mereka akan jual lagi dengan mengharap profit dari selisih harga penjualan dan pembelian.

Meski menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat namun Profesi tersebut memiliki tingkat resiko yang cukup tinggi, bayangkan saja jika setelah kita membeli saham diharga tertentu kemudian harga pasar saham tersebut turun, seorang Stock Trader dituntut harus segera mengambil keputusan JUAL dalam POSISI RUGI, atau diam saja dan berharap (bisa iya-bisa tidak) suatu saat nanti harga pasar dari saham tersebut akan kembali sama dengan harga pembelian.

FUTURES

Futures adalah sebuah KONTRAK untuk MEMBELI ataupun MENJUAL “sesuatu” pada satu waktu di masa depan (jangka waktu tertentu) di harga tertentu.  “Sesuatu” tersebut bisa berupa Komoditas, Indeks, Maupun mata uang asing.

Ilustrasinya sederhananya begini, Anda MEMBELI 100 gram emas pada hari ini diharga Rp 508.000/gram, dengan menerbitkan suatu KONTRAK JUAL BERJANGKA dengan nilai tertentu  dan besoknya anda memutuskan jual kembali emas tersebut.

Anda Untung jika harga Emas naik (contoh menjadi Rp 518.000/gram) dengan asumsi nilai kontrak sebesar Rp 10/Gram, berikut perhitungannya:

Keuntungan = (Selisih jual-beli) x Nilai Kontrak x 100gram
Keuntungan = plus Rp 10.000 x  Rp 10 x 100gram
Keuntungan = Rp 10.000.000

Keuntungan anda tadi secara otomatis menambah Saldo Modal anda yang anda titipkan di perusahaan pialang. Anda baru bisa menikmati hasil keuntungan tadi dengan cara memisahkan (menarik) dari saldo modal anda di perusahaan pialang berjangka tersebut.

Anda akan mengalami kerugian jika ternyata harga emas ke-esokan harinya turun karena Selisih jual-belinya akan minus. Besarnya kerugian juga dapat menelan seluruh modal anda.

Lain dengan Jual Beli Saham yang melibatkan unsur Fisik, Transaksi Kontrak berjangka bisa dua arah Karena sifatnya hanya sebatas Kontrak dan tidak melibatkan unsur Fisik. 

Untuk lebih jelasnya tentang pengertian Transaksi DUA ARAH bisa anda dapat dari Ilustrasi sederhana berikut ini lalu membandingkannya dengan ilustrasi sebelumnya diatas, Anda MENJUAL 100 gram emas pada hari ini diharga Rp 508.000/gram, dengan menerbitkan suatu KONTRAK BELI BERJANGKA dengan nilai tertentu  dan besoknya anda memutuskan beli kembali emas tersebut.

Anda malah Rugi jika harga Emas naik (contoh menjadi Rp 518.000/gram) dengan asumsi nilai kontrak sebesar Rp 10/Gram, berikut perhitungannya: 

Kerugian = (Selisih jual-beli) x Nilai Kontrak x 100gram
Kerugian = minus Rp 10.000 x  Rp 10 x 100gram
Kerugian = Rp 10.000.000

Kesimpulannya Posisi Untung ataupun Rugi bergantung pada bentuk Kontraknya. KONTRAK JUAL atau KONTRAK BELI.

Dengan karakteristik seperti apa yang saya paparkan diatas jual-beli Kontrak berjangka “seharusnya” dapat diaplikasikan pada segala macam hal yang memiliki harga dan harganya memiliki fluktuasi yang aktif (makin aktif makin seru, hehehe….) 

Tak terkecuali diaplikasikan pada salah satu Harga Indeks Suatu Saham (HSI, KOSPI, dll) atau biasa disebut INDEX FUTURES, padahal Harga Index Saham tersebut hanyalah hasil dari perhitungan harga saham-saham yang mengisi Index tersebut dengan menggunakan rata-rata tertimbang. 

Parahnya………. ada sebagian orang yang mengira bahwa dirinya telah ber-investasi dengan melakukan transaksi jual-beli Saham, padahal sebenarnya dia hanyalah jual beli menggunakan Kontrak Berjangka Indeks (Index Futures).

Oke saya rasa cukup Obrolan Kita kali ini, semoga tujuan awal saya dalam mengangkat Topic Obrolan kali ini tepat pada sasaran. Saya harap para pembaca sekalian sudah bisa membedakan antara 3 kata tesebut (STOCK, FOREX, FUTURES). Apakah anda seorang Investor, Trader, ataupun hanya seorang Penjudi? Hanya anda sendiri yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.

SAMPAI JUMPA...........




Tidak ada komentar:

Posting Komentar